Oleh : Fr. Patrik, BHK
Tuhan ....
Salah lagi aku memanggilMu Tuhan saja..
Yesus sahabatku.. demikian menjadi lebih baik katanya.
Aku berlutut di kakiku yang masih kaku dan tegang
Aku melambungkan doa dari hati yang sering lupa
kukunjungi
Karena aku sibuk dengan ‘saudaraku, adikku’ yang masih
ragu
dan mudah gemetaran ini.
Aku ingin ..aku ingin belajar berdoa untukMu
Ya untukMu saja dulu aku berdoa, karena terlalu banyak
intensiku ini.
Semoga berkat senyumMu yang manis penuh penerimaan itu,
Membuatku selalu tidak merasa bersalah ketika duduk
bersimpuh
di bawah kakiMu.
Aku ingin berdoa ya Yesusku... ya aku ingin sekali.
Semoga aku tidak berhenti pada hanya ingin;
Namun sungguh hatiku ini senantiasa terjaga hanya untukMu
saja.
Dan raga yang rapuh dan mudah loyo ini, sanggup sedikit
saja kuat
dan serius untuk
melakukannya.
Terimalah semua doa yang aku haturkan kepadaMu.
Aku yakin bahwa apa yang kulambungkan itu;
Tak sebanding dengan kasihMu yang sedemikian sabar
menunggui aku;
terutama saat aku sulit sekali untuk berubah
menjadi pribadi yang lebih dewasa.
Yesus yang baik dan sabar setengah mati ...
Aku yakin sekali bahwa Engkau tidak hanya sabar
dengan keduabelas muridMu saja;
Bahkan kepada yang mengkhianati pun, Engkau tetap sabar.
Engkau pasti juga sabar sekali terhadapku yang lambar
untuk mendengarkan sabdaMu;
Lunglai dan lemas dalam melaksanakan kehendak Allah;
Engkan untuk berkorban demi kehendakNya hadir.
Yesus yang baik ...
Semoga senyumMu menggugah hatiku
untuk semakin sadar dari hari ke hari;
Akan kebesaran kasihMu atas hidupku meski dengan setengah
mati aku harus menemukannya.
Ajarilah aku untuk tidak mudah sombong, angkuh, degil;
Melainkan belajar untuk ‘menjadi anak kecil’ dan tidak
bernafsu ingin cepat ‘jadi orang tua’.
Yesus yang baik ..
Maafkanlah aku bila doaku ini amat lugu nan kliru
Semoga lebih baik aku lugu dan keliru di hadapanMu;
Karena dengan begitu aku bisa ‘transparan’ di depanMu
Dan tidak muda berubah – ubah hatiku kepadaMu...
Yesus ...
Aku mau belajar berdoa bersamaMu di novisiat ini.
Bangunkan aku bila aku mulai ‘jalan-jalan sendiri’ dengan
kemauanku yang kekanak-kanakan itu ya.
Yesus ..Engkau segalanya bagiku. Amin